Rabu, 09 Januari 2013

MACAM-MACAM SENI TRADISI DI SURAKARTA


MACAM-MACAM SENI TRADISI
DI SURAKARTA

TARI BEDHAYA

Menurut kitab Wedbapradangga yang dianggap pencipta tarian Bedhoyo Ketawang adalah Sultan Agung (1613-1645) raja ke-1 danterbesar dari kerajaan Mataram bersama Kanjeng Ratu Kencanasari,penguasa laut selatan yang juga disebut Kanjeng Ratu Kidul. Sebelum tariini diciptakan, terlebih dahulu Sultan Agung memerintahkan para pakargamelan untuk menciptakan sebuah gendhing yang bernama Ketawang.Konon penciptaan gendhingpun menjadi sempurna setelah Sunan Kalijagaikut menyusunnya. Tarian Bedhoyo Ketawang tidak hanya dipertunjukanpada saat penobatan raja yang baru tetapi juga pertunjukan setiap tahunsekali bertepatan dengan hari penobatan raja atau "
Tingalan Dalem Jumenengan"
Busana Tari Bedhoyo Ketawang menggunakan Dodot Ageng denganmotif Banguntulak alas-alasan yang menjadikan penarinya terasa anggun.Gamelan yang mengiringinya pun sangat khusus yaitu gamelan "KyaiKaduk Manis" dan "Kyai Manis Renggo". Instrumen gamelan yangdimainkan hanya beberapa yakni Kemanak, Kethuk, Kenong, KendhangAgeng, Kendhang Ketipung dan Gong Ageng. Istrumen-istrumen tersebutselain dianggap khusus juga ada yang mempunyai nama keramat. Duabuah Kendang Ageng bemama Kanjeng kyai Denok dan Kanjeng KyaiIskandar, dua buah rebab bemama Kanjeng Kyai Grantang dan KanjengKyai Lipur serta sehuah Gong ageng bernama Kanjeng Nyai Kemitir.Pertunjukan Bedhoyo Ketawang pada masa Sri Susuhunan Paku BuwanaXII diselenggarakan pada hari kedua bulan Ruwah atau Sya'ban dalam Kalender Jawa.


TARI SRIMPI

 Tarian Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini diiringi oleh gamelan Jawa. Tarian ini dimainkan oleh empat orang penari wanita. Gerakan tangan yang lambat dan gemulai, merupakan ciri khas dari tarian Serimpi. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini melambangkan bekal untuk kematian (dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda.

Tarian yang ditarikan 4 putri itu masing-masing mendapat sebutan : air, api, angin dan bumi/tanah, yang selain melambangkan terjadinya manusia juga melambangkan empat penjuru mata angin. Sedang nama peranannya Batak, Gulu, Dhada dan Buncit. Komposisinya segi empat yang melambangkan tiang Pendopo. Seperti Bedhaya, tari Srimpipun ada yang suci atau sakral yaitu Srimpi Anglir Mendhung. Juga karena lamanya penyajian (60 menit) maka untuk konsumsi masa kini diadakan inovasi.
Contoh Srimpi hasil garapan baru :
    Ø  Srimpi Anglirmendhung menjadi 11 menit
    Ø  Srimpi Gondokusumo menjadi 15 menit


TARI GAMBYONG

Tari Gambyong merupakan suatu tarian yang disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending.

Instrumen                              :  Gender, kendang, kenong, kempul, dan gong

Perkembangan               :
Awal mula istilah Gambyong tampaknya berawal dari nama seorang penari taledhek.
Penari yang bernama Gambyong ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta.
Penari ini juga dsiebutkan dalam buku "Cariyos Lelampahanipun" karya Suwargi R.Ng. Ronggowarsito (1803-1873) yang mengungkapkan adanya penari ledhek yang bernama Gambyong yang memiliki kemnahiran dalam menari dan kemerduan  dalam suara sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu.

Gerak tari
Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan dan kepala. Gerak kepala dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi
dalam tari Gambyong. Arah pandangan mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang  jari-jari tangan ,menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong.
Gerak kaki pada saat sikap beridiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis.
Sebagai contoh , pada gerak srisig (berdiri dengan jinjit dan langkah-langkah kecil), nacah miring (kaki kiri bergerak ke samping, bergantian atau disusul kaki kanan diletakkan di depan kaki kiri, kengser (gerak kaki ke samping dengan cara bergeser/posisi telapak kaki tetap merapat ke lanati). Gerak kaki yang spsifik pada tari Gambyong adalah gerak embat atau entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas.
Penggarapan pola lantai pada tari Gambyong dilakukan pada peralihan rangklaian gerak,
yaitu pada saat transisi rangkaian gerak satu dengan rangkaian gerak berikutnya.
Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya dilakukan pada gerak penghubung, yaitu srisig, singket ukel karana, kengser, dan nacah miring. Selain itu dilakukan pada rangkaian gerak berjalan (sekaran mlaku) ataupun gerak di tempat (sekaran mandheg).

WAYANG KULIT

Merupakan jenis wayang yang paling populer di masyarakat sampaisaat ini. Wayang Kulit Purwa mengambil cerita dari kisah Mahabarata dan Ramayana. Peraga wayang yang dimainkan oleh seorang dalang terbuat dari lembaran kulit kerbau (atau sapi) yang dipahat menurut bentuk tokoh wayang dan kemudian disungging dengan warna warni yangmencerminkan perlambang karakter dari sang Tokoh.
Agar lembaran wayang itu tidak lemas, digunakan "kerangkapenguat" yang membuatnya kaku. Kerangka itu disebut cempurit, terbuatdari tanduk kerbau atau kulit penyu. Jenis wayang ini tersebar hampir diseluruh Jawa dan daerah transmigrasi, bahkan juga di Suriname di benuaAmerika bagian selatan. Pergelaran Wayang Kulit Purwa diiringi dengan seperangkat gamelan sedangkan penyanyi wanita yang menyanyikangending-gending tertentu, disebut pesinden atau waranggana


KETHOPRAK

 Sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak,sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam.Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah  Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos(wiracarita): Ramayana dan Mahabharata.

Seni pertunjukan Kethoprak sering digunakan untuk menghibur.. Dalam struktur pementasan kethoprak sering kali mengalami sedikit perubahan dari tahun ke tahun. Semakin bervariasi gaya dan lebih atraktif dalam meainkan lakon. Cara pementasannya semakin modern.

Sekilas beberapa urutan struktur pementasan Kethoprak yaitu :
Pertama, pembukaan yang biasanya menampilkan beberapa tarian seperti tari-tarian tradisional sebagai penghibur utama sebelum penampilan kethoprak dimulai. Kedua, penampilan lakon dalam cerita yang disampaikan kethoprak, biasanya bercerita tentang cerita-cerita rakyat, atau seputar kehidupan sehari-hari bahkan cerita-cerita ragam babad. Dengan diiringi instrument-instrument yang sekarang berkembang menggunakan gamelan dengan alat musik barat seperti biola. Kemudian diselingi adegan-adegan lawakan atau lelucon dengan menggunakan dialog tembang dan gancaran. Penampilannya diikuti dengan tarian-tarian yang sering kali dilebih-lebihkan. Tembang yang dinyanyikan seperti pucung dan mijil.



4 komentar: